Bayi Asal Madina Ini Tak Punya Anus, Butuh Uluran Tangan Dermawan

 TASLAB NEWS, MADINA- Sungguh malang anak dari pasangan Ilmah Hasibuan (32) dan Syarifuddin Nasution (35) warga Mandailing Natal (Madina) ini. Balita berjenis kelamin laki-laki yang diberi nama Ahmad ini tidak bisa buang air besar karena tidak memiliki anus sejak dirinya dilahirkan.


Ahmad bayi tanpa anus saat digendong ibunya.
Ahmad bayi tanpa anus saat digendong ibunya.



Informasi diperoleh Syarifuddin merupakan warga Desa Sopo Batu, Kecamatan Panyabungan Kota, Kabupaten Madina sangat tersiksa dengan kelainan yang dideritanya.

Menurut Ilmah, sejak berumur tiga hari, Ahmad tidak bisa buang air besar. Sehingga kotoran yang di dalam perutnya terpaksa dikeluarkan melalui usus di bagian perut. Untuk menjaga agar kotoran balitanya tidak kena baju dan tercium bau, maka diakali dengan dibungkus menggunakan kain kecil.

"Kotoran dikeluarkan melalui usus di bagian perut. Memang enggak ada masalah, tetapi saya sebagai orangtua kasihan melihat kondisinya," tutur Ilmah sang bunda kepada sejumlah wartawan di kediamannya, Minggu (28/1).

Ilmah mengakui, sesudah Ahmad berusia satu minggu pernah dibawa ke Rumah Sakit M. Jamil Padang Provinsi Sumatera Barat dan ketika itu menghabiskan biaya lebih dari Rp5 juta.

"Hingga saat ini uang yang dipinjam ke tetangga belum juga bisa dikembalikan," ungkapnya dengan sedih.

Suasana kediaman Ahmad balita tanpa anus
Suasana kediaman Ahmad balita tanpa anus

Upaya keluarga untuk mengobati Ahmad terus dilakukan, tapi sampai sejauh ini tak membuahkan hasil. Sang ibu mengaku sudah kesulitan memperoleh biaya untuk mengupayakan operasi pembuatan lubang anus yang mencapai puluhan juta itu.

"Rencananya, Ahmad mau saya bawa ke RS M Jamil Padang lagi untuk operasi, tapi kami kesulitan biaya karena usianya sudah bisa operasi lagi," ujarnya.

Ilmah mengatakan, tak henti-hentinya menitikan air mata ketika menatap wajah anak kesayangannya itu. Di usianya yang masih balita sudah mengalami ketidaknormalan.

"Saya sudah tak bisa ngomong apa-apa karena tidak mempunyai uang untuk biaya operasi Ahmad. Memang kami memiliki BPJS, tapi, yang menjadi beban buat saya untuk biaya nanti di RS M Jamil Padang," ucapnya.

"Kami juga mohon bantuan kepada para dermawan untuk membantu mengobati anak saya," ucap Ilma sambil meneteskan air mata.

Sementara Syahdan Nasution (38), salah satu warga setempat mengatakan, sangat kasihan melihat balita yang juga anak dari tetangganya, tapi dirinya pun tak mampu untuk membantu biaya operasi balita itu karena harus menelang biaya jutaan rupiah.

"Saya mau bantu, namun kehidupan saya pun masih pas-pasan," ujarnya.

Selain kasihan, Syahdan berharap, ada perhatian dari seorang dermawan kepada tetangganya berupa bantuan dana berobat.


"Kasihan kami melihatnya setiap hari anak itu sering merintih kesakitan, orangtuanya pun sering curhat untuk kelanjutan biaya pengobatan Ahmad yang kabarnya butuh biaya besar," kata Syahdan. (syaf)

Subscribe to receive free email updates: